1.
Pengujian Visual
Pengujian ini bertujuan
untuk menemkan cacat atau retak serta melihat korosi pada permukaan bahan uji.
Digunakan alat bantu optikal untuk melihat cacat atau retakan pada permukaan
secara jelas.
2. Pengujian
Partikel Magnet
Pengujian ini hanya dapat
dilakukan pada bahan yang bersifat ferromagnetik.
Pengujian ini dilakukan dengan cara memagnetisasi bahan uji dengan mengalirkan
arus listrik pada bahan uji tersebut. Apabila terjadi kebocoran pada medan magnet,
maka material tersebut mengalami cacat. Kebocoran pada medan magnet ditunjukkan
dengan cara menaburkan partikel magnetik di sekitar permukaan bahan uji.
3. Pengujian
Radiografi
Pengujian ini dilakukan
dengan cara meletakkan film penerap pantulan sinar dibelakang bahan iji,
kemudian bahan uji akan disinari sinar laser x atau sinar gamma. Apabila
terdapat cacat, maka akan terbentuk variasi intensitas sinar pada film
penyerap. Hasil film inilah yang akan menunjukkan kecacatan yang terjadi pada
bahan uji. Uji radiografi
dapat dilihat pada gambar 1.2 dibawah ini.
Gambar Uji Radiografi
Sumber : Avner (1974:47)
4. Pengujian
Dengan Cairan Penetran
Pengujian ini digunakan
untuk menemukan cacat permukaan terbuka dari bahan uji berupa padatan logam
maupun non logam.Pengujian ini menggunakan 3 jenis cairan untuk dapat melihat
cacat permukaan yaitu, Penetrant, Cleaner,
dan Developer.
5. Pengujian
Eddy Current
Pengujian ini
memanfaatkan prinsip elektromagnetik dimana arus yang dialirkan pada kumparan
akan menghasilkan gaya elektromagnetik. Gaya tersebut dikenakan pada benda uji
hingga terbentuk arus Eddy. Arus ini menandakan adanya induksi magnet pada
logam, apabila terdapat cacat maka besarnya impedansi yang diukur oleh sensor
arus akan berubah. Pengujian ini hanya dapat dilakukan pada logam saja, bentuk pengujian dapat dilihat pada
gambar 1.3 dibawah ini.
Gambar 1.3 Eddy
Current
Sumber : Avner (1974:57)
6. Pengujian
Ultrasonik
Gambar 1.4 Uji Ultrasonik
Sumber : Avner
(1974:55)
Pada
gambar 1.4 diatas merupakan Uji Ultrasonik, pengujian ini dilakukan
dengan cara merambatkan gelombang suara pada bahan uji dan sinyal yang akan
ditransmisikan atau dipantulkan akan diamati. Apabila terdapat cacat atau
retakan maka gelombang suara yang dirambatka akan terganggu. Gelombang ini
dibangkitkan oleh transducer berbahan
piezoelektrik yang akan merubah energi listrik menjadi energi getaran mekanik
dan kemudian menjadi energi listrik kembali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar