Dari diagram diatas, dapat kita lihat
pada proses pendinginan perubahan struktur kristal dan struktur makro sangat
bergantung pada komposisi kimia. Pada kandungan karbon 0.83% hingga 6.67%
terbentuk struktur mikro yang dinamakan sementit Fe3C. Angka 6.67 berasal dari
Penjelasan dan
keterangan tentang diagram fasa adalah sebagai berikut:
0.008% C :
Batas kelarutan maksimum karbon pada ferrite
dengan temperatur ruangan
0.025% C :
Batas ketentuan maksimum karbon pada
ferrite temperatur 723 °C
0.83% C : titik Eutectoid
2% C : batas kelarutan
kabon pada besi gamma pada temperatur 1403 °C
Garis A0 : garis temperatur dimana terjadi
perubahan magnetik dan cementite
Garis A1 : garis temperatur dimana terjadi
perubahan austenite menjadi ferrite pada pendinginan
Garis A2 : garis temperature dimana terjadi transformasi magnetik pada ferrite
Garis A3 : garis dimana terjadi perubahan ferrite menjadi austenite (gamma) pada pemanasan
Garis Acm : garis kelarutan karbon pada besi gamma
Garis solidus : garis yang menunjukkan awal dari proses
pembekuan
Garis liquidus : garis yang menunjukkan awal dari proses
pendinginan
Garis solvus : garis yang menunjukkan batasan antara fasa
padat dengan fasa padat
Garis A : garis yang menunjukkan kandungan
karbon minimum transformasi baja hypoeutectoid
Garis B : garis yang menunjukkan kandungan
karbon maksimum transformasi baja hypereutectoid
Garis E : garis yang menunjukkan
transformasi eutectoid
a.
Reaksi Eutectoid
Reaksi transofmasi eutectoid yang dibahas adalah
transformasi yang terjadi pada kondisi equilibrium.Baja
pada titik eutectoid memiliki
kandungan karbon 0.83%. Pada temperatur di atas garis liquidus berupa larutan cair, dan bila temperature diturunkan
secara perlahan pada saat mencapai garis liquidus
(di titik 1) akan mulai terbentuk inti austenite.
Pembentukan selesai di titik 2 (pada garis solidus), seluruhnya sudah menjadi austenite.Pada pendinginan selanjutnya tidak terjadi perubahan
hingga temperatur mencapai titik 3, yaitu di garis A1, atau temperatur kritis
bawah. Disini austenite yang
mempunyai komposisi eutectoid ini
akan mengalami reaksi eutectoid.
AusteniteàFerrite + Cementite (Pearlite)
Terbentuknya pearlite ini dimulai dengan terbentuknya inti cementite (biasanya pada batas butir austenite). Inti ini akan bertumbuh dengan mengambil sejumlah karbon dari austenite disekitarnya, (cemenit Fe3C mengandung 6.67% C sedangkan austenite mengandung 0.8% C) sehingga pada temperatur ini austenite dengan kadar karbon yang rendah akan berubah menjadi ferrite (transformasi allotropic).
b. Reaksi HypoEutectoid
Reaksi hypo-eutectoid dimana terjadi
tranformasi pada baja karbon hypo-eutectoid yang mengandung karbon
sebanyak 0.25% C. Paduan ini akan mulai membeku pada titik 1 tanpa membentuk
inti ferrite delta yang nanti akan
tumbuh menjadi dendrit ferrite delta.
Hingga temperatur mencapai titik 2 (temperatur hypo-eutectoid) paduan terdiri dari ferrite delta dan liquid.
Pada titik 2 akan terjadi reaksi hypo-eutectoid
:
Pada paduan ini tidak semua liquid habis dalam reaksi tersebut sehingga pada reaksi temperatur sedikit dibawah titik eutectoid, struktur terdiri dari liquid dan austenite, makin rendah temperatur makin banyak liquid yang menjadi austenite.Sehingga pada titik 3 seluruhnya menjadi austenite. Perubahan berikutnya baru akan terjadi pada titik 4 (pada A3) akan mulai terjadi transformasi allotropic gamma menjadi delta. Transformasi ini dimulai dengan terbentuknya inti-inti ferrite pada batas butir austenite.Austenite pada paduan ini mengandung 0.25% C. sedangkan ferrite di temperatur ini hanya mampu melarutkan sedikit sekali karbon, karena itu austenite yang akan menjadi ferrite harus mengeluarkan karbonnya sehingga sisa austenite akan menjadi lebih kaya karbon. Semakin rendah temperaturnya makin banyak ferrite yang terbentuk, makin tinggi kadar karbon pada sisa austenite (komposisi austenite akan mengikuti garis A3) pada saat mencapai titik 2, masih ada 0.25-0.8% dari austenite, kadar karbonya (0.80%) komposisi eutectoid, sisa austenite ini selanjutnya akan mengalami reaksi eutectoidmenjadi pearlite dan pada temperature A1 paduan akan terdiri dari ferrite (hypo-eutectoid) dan pearlite.
c.
Reaksi HyperEutectoid
Pada
reaksi hyper eutectoid. Paduan mulai
membeku pada titik 2 dengan membentuk austenite
dan pembekuan selesai di titk 2 seluruhnya sudah berupa austenite, selanjutnya sudah tidak terjadi perubahan lagi sampai
temperatur mencapai garis solid Acm. Garis ini merupakan batas kelarutan karbon
dalam austenite dan batas ini makin
rendah dengan rendahnya temperatur. Pada titik 3 paduan telah mencapai batas
kemampuannya untuk melarutkan karbon pada temperatur tersebut pada temperatur
dibawah titik 3 kemampuan melarutkan juga turun, berarti harus ada karbon yang
keluar dari larutannya (austenite)
dan memang dengan pendinginan yang lebih lanjut akan terjadi pengeluaran
karbon, hanya saja karbon yang keluar ini berupa cementite dan akan mengendap pada batas butir austenite. Makin rendah temperatur paduan maka semakin banyak cementite yang mengendap pada batas
butir austenite dan austenite sendiri akan makin kaya Fe.
Pada temperatur dititik 4, komposisi dari austenite
tepat mencapai komposisi eutectoid,
pada temperature eutectoid ini austeniteakan mengalami reaksi eutectoid menjadi pearlite.
Sumber:
Avner, Sidney. (1974). Introduction to Physical Metallurgy. Edisi kedua. Amerika Serikat: Mcgraw-Hill Book Company
Tidak ada komentar:
Posting Komentar