Apabila suatu proses
material dihasilkan dengan tegangan-regangan yang tidak memperlihatkan titik yield/ luluh, maka cara menentukan titik patahannya menggunakan metode offset, yaitu menarik garis
lurus sejajar dengan diagram tegangan dimulai dari titk 0 regangan yang
digunakan sebagai acuan dengan jarak 0,2% (O-X) dari regangan maksimum.
Perpotongan garis offset denga kurva
tegangan regangan itulah tegangan yield dari bahan tersebut. Adapun pengaruh kandungan karbon
terhadap grafik tegangan regangan bisa dilihat dengan klasifikasi berikut :
a)
Baja karbon
rendah
(≤
0,25% C)
Adapun garis
tegangan-regangan berada paling bawah, dengan daerah yield yang
jelas.Kemudian naik sampai titik Ultimate strength kemudian turun dan putus.
b)
Baja karbon
menengah (0,25%-0,6% C)
Adapun garis
tegangan-regangan naik secara linier sampai titik tertentu, kemudian naik
secara polynomial sampai titik Ultimate strength kemudian turun dan putus,
tetapi penurunan tidak sepanjang pada baja karbon rendah.
c)
Baja karbon
tinggi (0,6%-1,7%
C)
Adapun garis tegangan-regangan naik
secara linier dengan kecuraman yang besar , kemudian terus
naik sampai titik tertentu, kemudian naik secara polynomial sampai titik Ultimate strength kemudian turun dan putus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar