Apabila
ada sebuah benda sedang bergerak lurus dan diberikan gaya luar ke arah samping
maka benda itu tidak akan bergerak lurus, melainkan ia akan bergerak membelok
ke arah samping karena adanya gaya luar tersebut.
Misalkan
anda sedang menghadapi sebuah bola meriam yang sedang melewati anda dan anda
mau membelokkannya pada saat tepat lewat di depan anda. Dan alat yang anda
punya hanyalah sebuah selang penyemprot air yang dihubungkan dengan sebuah
pompa jet. Sejujurnya, apa yang anda lakukan .itu tidak akan berpengaruh
banyak. Karena bola meriam itu sangat berat dan ia tidak akan membelok dari
jalur lurusnya.
Tapi
coba kita pikir lagi, anda mencoba membelokan sebuah bola tenis yang sedang
bergerak dengan kecepatan yang sama dengan bola meriam tersebut dengan
menggunakan selang penyemprot air yang sama. Karena bola tenis ini sangat
ringan, maka ia akan membelok dengan amat sangat.
Berapa
besar penyimpangan yang akan terjadi karena gaya luar itu, tergantung pada
massa benda tersebut (dalam hal ini bola). Apabila kecepatan bola dan besarnya
gaya luar itu diketahuiAanda bisa menghitung massa bola tersebut jika sudah
diketahui bagaimana pola pembelokan yang terjadi pada bola tersebut. Semakin
kecil pembelokan yang terjadi, berarti semakin berat massa bola
tersebut.(Perhitungan yang sebenarnya tidaklah terlalu sulit) Prinsip diatas
tersebut dapat juga diterapkan pada benda atau partikel seukuran atom.
Garis besar tentang apa yang terjadi
dalam alat spektrometer massa
Atom
dapat dibelokkan dalam sebuah medan magnet (dengan anggapan atom tersebut
diubah menjadi ion terlebih dahulu). Karena partikel-partikel bermuatan listrik
dibelokkan dalam medan magnet dan partikel-partikel yang tidak bermuatan
(netral) tidak dibelokkan. Urutannya adalah sebagai berikut:
1. Ionisasi
Atom
di-ionisasi dengan emengambilf satu atau lebih elektron dari atom tersebut
supaya terbentuk ion positif. Ini juga berlaku untuk unsur-unsur yang biasanya
membentuk ion-ion negatif (sebagai contoh, klor) atau unsur-unsur yang tidak
pernah membentuk ion (sebagai contoh, argon). spektrometer massa ini selalu
bekerja hanya dengan ion positif.
2. Percepatan
Ion-ion
tersebut dipercepat supaya semuanya mempunyai energi kinetik yang sama.
3. Pembelokan
Ion-ion
tersebut dibelokkan dengan menggunakan medan magnet, pembelokan yang terjadi
tergantung pada massa ion tersebut. Semakin ringan massanya, akan semakin
dibelokan. Besarnya pembelokannya juga tergantung pada besar muatan positif ion
tersebut. Dengan kata lain, semakin banyak elektron yang ediambilf pada tahap
1, semakin besar muatan ion tersebut, pembelokan yang terjadi akan semakin
besar.
4. Pendeteksian
Sinar-sinar
ion yang melintas dalam mesin tersebut dideteksi dengan secara elektrik.
Diagram
lengkap dari spektrometer massa:
Penjelasan:
1. Keadaan hampa udara
Penting
bagi ion-ion yang telah dibuat dalam ruang ionisasi untuk dapat bergerak lurus
dalam mesin tanpa bertabrakan dengan molekul2 udara.
2. Ionisasi
Sampel yang berbentuk gas (vaporised sample) masuk ke dalam ruang ionisasi.
Kumparan metal yang dipanaskan dengan menggunakan listrik emelepaskanf
elektron-elektron yang ada pada sampel dan elektron-elektron lepas itu menempel
pada perangkap elektron (electron trap) yang
mempunyai muatan positif.
Partikel-partikel dalam sample
tersebut (atom atau molekul) dihantam oleh banyak sekali elektron-elektron, dan
beberapa dari tumbukan tersebut mempunyai energi cukup untuk melepaskan satu
atau lebih elektron dari sample tersebut sehingga sample tersebut menjadi ion
positif.
Kebanyakan
ion-ion positif yang terbentuk itu mempunyai muatan +1 karena akan jauh lebih
sulit untuk memindahkan elektron lagi dari sample yang sudah menjadi ion
positif.
Ion-ion positif yang terbentuk ini
ediajak keluarf dan masuk ke bagian mesin yang merupakan sebuah lempengan metal
yang bermuatan positif (Ion repellel).
Seperti yang anda akan lihat sebentar lagi, seluruh ruang ionisasi ini
dilakukan dengan menggunakan tegangan listrik positif yang besar (10.000 V).
Ketika kita berbicara tentang kedua lempengan bermuatan positif, berarti
lempengan tersebut mempunyai muatan lebih dari 10.000 V.
3. Percepatan
Ion-ion
positif yang ditolak dari ruang ionisasi yang sangat positif itu akan melewati
3 celah, dimana celah terakhir itu bermuatan 0 V. Celah yang berada di tengah
mempunyai voltase menengah. Semua ion-ion tersebut dipercepat sampai menjadi
sinar yang sangat terfokus.
4. Pembelokkan
Ion
yang berbeda-beda akan dibelokkan secara berbeda pula oleh medan magnet.
Besarnya pembelokan yang dialami oleh sebuah ion tergantung pada:
a. Massa ion
Ion-ion yang bermassa ringan akan dibelokkan lebih daripada ion-ion yang bermassa berat.
Ion-ion yang bermassa ringan akan dibelokkan lebih daripada ion-ion yang bermassa berat.
b. Muatan ion.
Ion yang mempunyai muatan +2 (atau lebih) akan dibelokkan lebih daripada ion-ion yang bermuatan +1.
Ion yang mempunyai muatan +2 (atau lebih) akan dibelokkan lebih daripada ion-ion yang bermuatan +1.
Dua faktor diatas digabungkan ke dalam Perbandingan
Massa/Muatan. Perbandingan ini mempunyai simbol m/z (atau m/e). Sebagai
contoh: Apabila sebuah ion mempunyai massa 28 dan bermuatan +1, maka
perbandingan massa/muatan ion tersebut adalah 28. Ion yang mempunyai massa 56
dan bermuatan +2 juga mempunyai perbandingan massa/muatan yang sama yaitu 28.
Pada
gambar diatas, sinar A mengalami pembelokkan yang paling besar, yang berarti
sinar tersebut terdiri dari ion-ion yang mempunyai perbandingan massa/muatan
yang terkecil. Sedangkan sinar C mengalami pembelokkan yang paling kecil,
berarti ia terdiri dari ion-ion yang mempunyai perbandingan massa/muatan yang
paling besar.
Akan
jauh lebih mudah untuk membahas masalah ini jika kita menganggap bahwa muatan
semua ion adalah +1. Hampir semua ion-ion yang lewat dalam spektrometer massa
ini bermuatan +1, sehingga besarnya perbandingan massa/muatannya akan sama
dengan massa ion tersebut. Anda juga harus mengerti bahwa kemungkinan adanya
ion bermuatan +2(atau lebih), tetapi kebanyakan soal-soal akan memberikan spektrum
massa dimana ion-ion nya hanya bermuatan +1. Kecuali bila ada petunjuk dalam
soal tersebut, anda bisa menganggap bahwa ion yang sedang dibicarakan dalam
soal tersebut adalah bermuatan +1
Jadi
dengam menganggap semua ion bermuatan +1, maka sinar A terdiri dari ion yang
paling ringan, selanjutnya sinar B dan yang terdiri dari ion yang paling berat
adalah sinar C. Ion-ion yang ringan akan lebih dibelokkan daripada ion yang
berat.
5. Pendeteksian
Pada
gambar diatas, hanya sinar B yang bisa terus melaju sampai ke pendetektor ion.
Ion-ion lainnya bertubrukan dengan dinding dimana ion-ion akan menerima
elektron dan dinetralisasi. Pada akhirnya, ion-ion yang telah menjadi netral
tersebut akan dipisahkan dari spektrometer massa oleh pompa vakum.
Ketika
sebuah ion menubruk kotak logam, maka ion tersebut akan dinetralisasi oleh
elektron yang pindah dari logam ke ion (gambar kanan). Hal ini akan menimbulkan
ruang antara elektron-elektron yang ada dalam logam tersebut, dan
elektron-elektron yang berada dalam kabel akan mengisi ruang tersebut.
Aliran
elektron di dalam kabel itu dideteksi sebagai arus listrik yang bisa diperkuat
dan dicatat. Semakin banyak ion yang datang, semakin besat arus listrik yang
timbul.
6. Mendeteksi ion-ion lainnya.
Bagaimana
ion-ion lainnya dapat dideteksi – padahal sinar A dan sinar B sudah tidak ada
lagi dalam mesin?
Ingat
bahwa sinar A dibelokkan paling besar, berarti ia mempunyai nilai m/z yang
paling kecil(ion yang paling ringan bila bermuatan +1) Untuk membuat sinar ini
sampai ke detektor ion, anda perlu membelokkan sinar tersebut dengan
menggunakan medan magnet yang lebih kecil(gaya luar yang lebih kecil).
Untuk
membuat ion-ion yang mempunyai nilai m/z yang besar(ion yang berat bila
bermuatan +1) sampai ke detektor ion, maka anda perlu membelokkannya dengan
menggunakan medan magnet yang lebih besar.
Dengan merubah besarnya medan magnet
yang digunakan, maka anda bisa membawa semua sinar yang ada secara bergantian
ke detektor ion, dimana disana ion-ion tersebut akan menimbulkan arus listrik
dimana besarnya berbanding lurus dengan jumlah ion yang datang. Massa dari
semua ion yang dideteksi itu tergantung pada besarnya medan magnet yang
digunakan untuk membawa sinar tersebut ke detektor ion. Mesin ini dapat
disesuaikan untuk mencatat arus listrik (yang merupakan jumlah ion-ion) dengan
m/z secara langsung. Massa tersebut diukur dengan menggunakan skala 12C. Skala 12C adalah skala
dimana isotop 12C mempunyai berat tepat 12 unit.
Bagaimana bentuk output dari
spektrometer massa
Hasil
dari pencatat diagram disederhanakan menjadi ediagram garisf. Ini menunjukkan
arus listrik yang timbul oleh beragam ion yang mempunyai perbandingan m/z
masing2.
Diagram
garis Molybdenum (Mo) adalah sebagai berikut:
Garis
tegak lurus itu menunjukkan besarnya arus listrik yang diterima oleh alat
pencatat arus yang berarti banyaknya ion datang ke detektor. Seperti yang anda
bisa lihat dari diagram diatas, ion yang paling banyak adalah ion yang
mempunyai perbandingan m/z 98. Ion-ion lainnya mempunyai perbandingan m/z 92,94,95,96,97
dan 100.
Ini
berarti molybdenum mempunyai 7 macam isotop. Dengan menganggap bahwa semua ion
tersebut bermuatan +1 maka berarti massa dari ketujuh isotop tersebut adalah
92,94,95,96,97 ,98 dan 100.
Bila
ada ion bermuatan +2 , maka anda akan tahu karena semua garis yang ada pada
diagram diatas akan mempunyai garis lain dengan besar 1/2 dari nilai m/z
(karena, sebagai contoh, 98/2=49). Garis-garis itu akan jauh lebih sedikit
daripada garis ion +1 karena kemungkinan terbentuknya ion +2 adalah jauh lebih
kecil bila dibandingkan dengan kemungkinan terbentuknya ion +1.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar