BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Logam berlimpah nomor empat di dunia
setelah aluminium, besi, dan magnesium. Selain itu, titanium juga merupakan
elemen berlimpah kesembilan (mencakup 0,63% pada kerak bumi) ditemukan pada
tahun 1791 di Inggris oleh Reverend William Gregor, yang diberi nama sebagai
ilmenite. Elemen ini ditemukan kembali beberapa tahun kemudian oleh German
Chemist Heinrich Klaporth dalam bentuk rutile.Logam titanium tidak pernah
ditemukan sendirian, keberadaannya selalu berikatan dengan mineral lainnya
seperti rutile, ilmenite, leucoxene, anatase, brookite, Perovskite, dan Sphene
yang ditemukan dalam titanat dan beberapa besi ore. Titanium juga ditemukan
dalam batu bara, abu, tanaman dan dalam tubuh manusia (O. Carp, 2004). Material
yang mengandung titanium dan paling banyak ada di bumi dan paling sering
dimanfaatkan oleh manusia adalah rutile dan anatase. Rutile adalah bentuk
paling stabil dari titania dan paling banyak ditemukan pada sumber titanium.
Titanium dioksida dapat dibuat dari bahan-bahan alam yang ada di alam, umumnya
berasal dari ilminate yang berasal dari China, Norwegia, Uni Soviet (pasir),
Australia (pasir), Kanada dan Afrika selatan (pasir) (O. Carp, 2004). Titania
dapat diaplikasikan sebagai bahan fotokatalisis,sensor gas, pembersih polutan
yang ada di udara, tanah dan air, sebagai bahan campuran cat agar tahan korosi,
pelapis alat-alat dibidang kedokteran, kosmetik, sel surya, penyerap gelombang
elektromagnetik dan lain-lain. Sebagian besar titanium dioksida yang dipakai
aplikasi berukuran nanometer. Melihat banyaknya fungsi titanium dioksida,banyak
penelitian diarahkan untuk menciptakan bahan tersebut.
1.2 Permasalahan
Dalam memahami tentang titanium ini terdapat beberapa aspek permasalahan yang akan
dibahas pada makalah ini yaitu sebagai berikut :
1. Sejarah dan
pengertian dari titanium.
2. Klasifikasi dari Titanium.
3. Aplikasi dalam kehidupan
sehari-hari.
4. Sifat dari titanium.
5. Dampak dan
penanggulangan bahaya yang ditimbulkan oleh titanium bagimanusia dan lingkungan.
1.3
Tujuan
1.
Mengetahui
sejarah logam titanium.
2.
Mempelajari
klasifikasi logam titanium.
3.
Mengetahui
sifat-sifat logam titanium.
4.
Mengetahui
aplikasi penggunaan logam titanium.
5.
Mengetahui
dampak negative dari titanium dalam kehidupan sehari-hari.
BAB II
ISI
2.1 Sejarah
2.2 Klasifikasi
Sifat
fisika
|
|
4.506 g·cm−3
|
|
4.11 g·cm−3
|
|
5949 °F 3287 °C, 3560 K,
|
|
425 kJ·mol−1
|
|
25.060 J·mol−1·K−1
|
Sifat
atom
|
|
1.54 (skala Pauling)
|
|
pertama: 658.8 kJ·mol−1
|
|
ke-2: 1309.8 kJ·mol−1
|
|
ke-3: 2652.5 kJ·mol−1
|
|
160±8
pm
|
Lain-lain
|
|
Hexagonal
|
|
(20 °C) 420 nΩ·m
|
|
21.9 W·m−1·K−1
|
|
(25 °C) 8.6 µm·m−1·K−1
|
|
Kecepatan suara
(batang ringan)
|
|
116 GPa
|
|
44 GPa
|
|
110 GPa
|
|
0.32
|
|
6.0
|
|
970 MPa
|
|
716 MPa
|
|
7440-32-6
|
Isotop
paling stabil
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
Titanium
adalah alotrop, intinya pada suhu 1668℃
mencair, sedangkan di bawah 882 ℃
menunjukkan struktur kisi heksagonal, α disebut
titanium, pada 882℃ menunjukkan
lebih dari berpusat badan struktur kisi kubik, yang disebut titanium β. Penggunaan struktur titanium
karakteristik yang berbeda dari dua, tambahkan elemen paduan sesuai dengan fase
fase suhu transisi dan konsentrasi secara bertahap berubah untuk mendapatkan
organisasi yang berbeda titanium (paduan titanium). Pada suhu kamar, ada tiga
macam organisasi matriks titanium, titanium akan dibagi menjadi tiga kategori
berikut: paduan α, (α β) paduan dan
paduan β.
Cina masing-masing, TA,
TC, TB mewakili.
a.
α titanium
alloy
Alpha alloys adalah titanium murni yang diperkuat dengan
solid solution strengthening dengan unsur penambah seperti aluminium (5-6%),
tin, nikel, dan tembaga. Alpha tidak mengandung beta pada temperature ruang.
Alpha alloys kurang ductile dan lebih sulit dibentuk, karena terbatasnya slyp
system pada HCP, tidak dapat di-heat treatment, dapat dilas, memiliki kekuatan
sedang, derajat kekerasan bagus, dan sangat stabil pada temperature diatas 540oC
(1000oF).
Paduan ini secara dominan memiliki struktur kristal
HCP pada temperatur kamar, sehingga pada dasarnya paduan ini memiliki
fasa alpha meskipun ada dalam paduan yang memiliki sejumlah kecil unsur paduan
penyetabil fasa beta seperti pada paduan Ti-8Al-Mo-V (unsur paduan Mo dan
V masing-masing 1%) yang memiliki keuletan yang baik, paduan tersebut merupakan
salah satu jenis dari paduan titanium near alpha. Pada Gambar 5 ditunjukkan
pengaruh penambahan unusr-unsur pemadu substitusi terhadap sifat mekanik paduan
titanium. Unsur terpenting dari kelompok tersebut adalah Alumunium yang
merupakan unsur substitusi alpha yang paling dominan yang dapat meningkatkan
temperatur transformasi dari fasa alpha ke fasa beta dari temperatur 8850C
untuk titanium murni sampai 12400C untuk paduan yang mengandung 29%Al.
Menurut Mc.Quillan, keberadaan unusur alumunium sampai 1% hampir tidak memiliki
pengaruh terhadap temperatur transformasi allotropi titanium, dan peningkatan
kandungan alumunium selanjutnya akan menaikan tamperatur transisi yang cukup
mencolok.
b.
Paduantitanium
β
Ini adalah solusi padat β-fase terdiri dari paduan fase tunggal,
tidak ada perlakuan panas yang memiliki kekuatan tinggi, paduan dipadamkan
telah diperkuat setelah penuaan pada ruang kekuatan suhu hingga 1372 ~ 1666
MPa, tetapi stabilitas termal miskin, tidak boleh digunakan pada suhu tinggi. aplikasi utama dalam
pesawat Boeing 787 "Dreamliner".
c.
α β paduan
titanium
Ini
adalah paduan duplex dengan kinerja yang baik secara keseluruhan, stabilitas
struktural yang baik, ketangguhan yang baik, daktilitas dan deformasi suhu
tinggi, bisa lebih baik pengolahan tekanan panas, mampu pendinginan, penuaan
penguatan paduan. Kekuatan setelah perlakuan panas meningkatkan keadaan anil
dari sekitar 50% sampai 100%, suhu, kekuatan tinggi pada 400 ℃ ~ 500 ℃ suhu kerja jangka panjang, α titanium stabilitas termal rendah.
Paduan ini digunakan
dalam industry kimia dan petro-kimia, Tanaman Desalinasi, dan kertas
Tiga jenis paduan adalah yang paling umum digunakan
adalah α titaniumdan paduan titanium β, α β paduan
titanium diikuti, titanium β terburuk.
2.3 Sumber Titanium
Titanium ditemukan di meteorit dan telah dideteksi di dalam
matahari serta pada bintang tipe-M, yaitu jenis bintang dengan suhu terdingin
dengan temperatur permukaan sebesar 32000F atau 57900F.Bebatuan
yang diambil oleh misi Apollo 17 menunjukkan keberadaan TiO2
sebanyak 12,1%. Titanium juga terdapat dalam mineral rutile (TiO2),
ilmenite (FeTiO3),dansphene, dan terdapat dalam titanate
dan bijih besi. Dari mineral-mineral ini, hanya Rutile dan ilmenite
memiliki kegunaan secara ekonomi, walaupun sulit ditemukan dalam konsentrasi
yang tinggi. Keberadaan Titanium dengan bijihberupa ilmenit berada di bagian
barat Australia, Kanada, Cina, India, Selandia Baru, Norwegia, dan Ukraina.
Rutile dalam jumlah banyak pun juga ditambang di Amerika Utara dan Afrika
Selatan dan membantu berkontribusi terhadap produksi tahunan 90.000 ton logam
dan 4,3 juta ton titanium dioksida . Jumlah cadangan dari titanium diperkirakan
melebihi 600 juta ton.Berikut adalah tabel penjelasan mengenai sifat-sifat dari
sumber-sumber titanium.
Kategori
|
Mineral
|
Rumu
Kimia
|
Titanium dioksida (TiO2)
|
WarnWarna
|
Abu-abu,coklat,ungu atau hitam
|
Bentu
Kristal
|
Segi Empat
|
Skala
Kekerasan Mohs
|
5,5-6,5
|
Berat
Jenis (g/cm3)
|
4,23-5,5
|
KelarKelarutan
|
Tidak larut dalam asam
|
Tabel1.Sifat Rutile
FeTiO
3 FeTiO3
|
|
trigonal
trigonal
|
|
schwarz, stahlgrau hitam
|
|
Skala kekerasan Mohs
|
5
bis 5 5-5
|
4,5 bis 5 4,5-5
|
Tabel2.Sifat Ilmenit
Warna
|
hijau, kuning,
putih, coklat atau hitam
|
Bentuk Kristal
|
Monoklinik
|
Berat jenis (g/cm3)
|
3,3 - 3,6
|
Tabel3.Sifat Sphene
Titanium juga terdapat di debu batubara, dalam tumbuhan dan
dalam tubuh manusia. Sampai pada tahun 1946, proses pembuatan logam
Ti di laboratorium yang dilakukan oleh Kroll menunjukkan cara memproduksi
Titanium secara komersil dengan mereduksi titanium tetraklorida dengan
magnesium. Selanjutnya logam titanium dapat dimurnikan dengan cara
mendekomposisikan iodanya.
2.4 Sifat titanium
a.
Titanium
adalah logam dengan warna putih-perak dan memiliki karakteristik kuat,
berkilau, serta tahan korosi
b.
Titanium
bersifat allotropy, yaitu memiliki dua struktur kristal yang berbeda pada
temperatur yang berbeda.
c.
Titanium
bersifat
ringan dan kuat dan mempunyai lambang kimia (Ti).
d.
Selain itu, titanium juga memiliki massa jenis yang rendah, keras tahan
karat, dan mudah diproduksi
e.
Daktilitas
titanium sendiri adalah 99,5%.
f.
Skala
mohs dari titanium adalah 5,5-6,5 skala mohs.
g.
Titanium tidak larut dalam larutan asam kuat, tidak reaktif diudara karena
memilki lapisan oksida dan nitrida sebagai pelindung.
h.
Logam ini tahan pengikisan 20 kali lebih besar daripada logam campuran
tembaga nikel.
2.5 Aplikasi Titanium
a. Alloy Titanium digunakan dalam
pesawat, plat perisai, kapal angkatan laut, peluru berpandu. Dapat juga
digunakan dalam perkakas dapur dan bingkai kaca (yang nilai ekonomisnya
tinggi).
b. Titanium yang dialloykan bersama
Vanadium maupun emas digunakan dalam kulit luaran pesawat terbang, peralatan
pendaratan, dan saluran hidrolik.
c. Karena daya tahannya yang baik
terhadap air laut, Titanium digunakan sebagai pemanas-pendingin akuarium air
asin dan pisau juru selam.
d. Di Rusia, Titanium menjadi bahan
utama dalm pembuatan kapal angkatan perang termasuk kapal selam seperti kelas
Alfa, Mike dan juga Typhoon karena kekuatannya terhadap air laut.
e. Bahan utama batu permata buatan
manusia yang secara relatif agak lembut.
f. Titanium tetraklorida (TiCl4),
cairan tidak berwarna yang digunakan untuk melapisi kaca.
g. Titanium dioksida (TiO2) digunakan
dalam pelindung matahari karena ketahanannya terhadap ultra ungu.
h. Karena kelengaiannya dan
menghasilkan warna yang menarik menjadikan logam ini populer untuk menindik
badan.
i.
Titanium bias dianodkan untuk menghasilkan beraneka warna.
j.
Pada bidang militer, karena kekuatan
dari titanium itu sendiri , unsur ini digunakan untuk membuat peralatan perang
(tank) dan untuk membuat pesawat ruang angkasa.
k. Pada bidang
mesin, titanium digunakan sebagai material pengganti untuk batang piston.
l.
Titanium nitrida (TiN), mempunyai
kekerasan setara dengan safir dan carborundum (9,0 pada Skala Mohs) , sering
digunakan untuk melapisi alat potong seperti bor. TiN juga dimanfaatkan
sebagai penghalang logam dalam fabrikasi semikonduktor.
m. Titanium
digunakan pada implant gigi, terbagi dalam dua bentuk yaitu
titanium murni dan logam campur titanium dengan campuran 6% aluminium, 4%
vanadium, itu yang biasanya digunakan dalam implant gigi
n. Titanium
tetraklorida (titanium (IV) klorida, TiCl4,) adalah cairan tak
berwarna yang digunakan sebagai perantara dalam pembuatan titanium dioksida
untuk cat. Hal ini secara luas digunakan dalam kimia organik sebagai Lewis
asam, misalnya di Adisi aldol kondensasi. Titanium juga membentuk klorida yang
lebih rendah, titanium (III) klorida (TiCl 3), yang digunakan sebagai agen
pereduksi.
o. Titanium
digunakan untuk Sharpless epoxidation. Senyawa lain termasuk titanium bromida
(digunakan dalam metalurgi, superalloy, dan suhu tinggi dan pelapisan kabel
listrik) dan titanium karbida (ditemukan dalam suhu tinggi alat pemotong dan
coating).
p. Natrium Titranat
Dapat
digunakan untuk pesawat televise, radar, mikrofon dan fonograf.
q. Titanium Tetraklorida
Dapat digunakan untuk mordan
(pengikat) pada pewarnaan.
r.
Titanium Oksida
Dapat digunakan untuk pembuatan
batang las, email porselen, karet, kertas dan tekstil.
s. Titania
Dapat digunakan untuk perhiasan (batu titania)
Dapat digunakan untuk perhiasan (batu titania)
2.6 Keunggulan Titanium
a.
Salah
satu karakteristik Titanium yang paling terkenal adalah dia sama kuat dengan
baja tapi hanya 60% dari berat baja.
b.
Kekuatan
lelah (fatigue strength) yang lebih tinggi daripada paduan aluminium.
c.
Titanium Tetraklorida dapat digunakan untuk mordan
(pengikat) pada pewarnaan.
d.
Tahan
suhu tinggi. Ketika temperatur pemakaian melebihi 150 C maka dibutuhkan
titanium karena aluminium akan kehilangan kekuatannya secara nyata.
e.
Tahan
korosi. Ketahanan korosi titanium lebih tinggi daripada aluminium dan baja.
f.
Dengan
rasio berat-kekuatan yang lebih rendah daripada aluminium, maka
komponen-komponen yang terbuat dari titanium membutuhkan ruang yang lebih
sedikit dibanding aluminium.
2.7 Bahaya Titanium
a. Implan berbasis
titanium menimbilkan korosi dan menghasilkan puing-puing logam sehingga
berpotensi menyebabkan kerusakan hati dan ginjal.
b. Titanium
tetraklorida berpotensi menyebabkan iritasi kulit dan gangguan pada paru-paru
jika terhirup
c. Titanium tetraklorida
sangat mengiritasi kulit dan cukup menghirup itu dapat menyebabkan kerusakan
paru-paru parah hampir mati
d. Titanium karbida yang
terdapat pada alat pemotong, dapat menyebabkan batuk berat dan sakit
tenggorokan jika partikel yang terhirup.
e. Bila dalam bentuk bubuk
logam, logam titanium menimbulkan bahaya kebakaran yang signifikan dan, ketika
dipanaskan di udara bisa terjadi ledakan.
2.8 Penanggulangan Dampak
Negatif Titanium Bagi Kesehatan
a. Bersentuhan dengan kulit. Basahi kulit secara menyeluruh dengan
air. Dapatkan bantuan medis bila iritasi berkembang atau berlanjut.
b. Bersentuhan dengan mata. Segera bilas mata dengan air. Lepaskan lensa kontak, dan
teruskan membilas dengan air mengalir selama setidaknya 15 menit. Tahan kelopak
mata untuk memastikan seluruh bagianmata dan kelopak mata terbilas dengan air.
Segera minta bantuan medis.
c. Tertelan. Bilas mulut secara sempurna. Jangan dimuntahkan tanpa
petunjuk pusat pengendali racun. Jangan sekali-kali memberikan apa pun lewat
mulut kepada orang yang tidak sadar. Bila bahan tertelan dalam jumlah besar,
segera hubungi pusat pengendali racun.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan:
Titanium
merupakan logam transisi yang ringan, kuat, tahan korosi termasuk tahan air
laut dan chlorine dengan warna putih metalik keperakan. Titanium merupakan
unsur yang jumlahnya melimpah ke-9 di kerak bumi (0,63% berat massa) dan
logam ke-7 paling berlimpah. Titanium selalu ada dalam igneous rock (bebatuan) dan dalam sedimen yang diambil dari
bebatuan tersebut.Unsur ini terdapat di banyak mineral dengan sumber utama
adalah rutile dan ilmenit, yang tersebar luas di seluruh bumi.
Daftar pustaka
Ir. Surdia, Tata, M.S.
Met. E dan Prof. Dr. Shinroku Saito. 2000. Pengetahuan
Bahan Teknik. Jakarta: PT. Pertja
Lampiran
·
Implan
gigi dengan logam titanium
·
Penyambungan
tulang menggunakan logam titanium
Terimakasih atas informasinya, saya sekarang lebih tau apa yang namanya Diagram Fasa.
BalasHapusjangan lupa kunjungi https://ppns.ac.id
Tolong isi kuisionernya, semakin banyak yang ngisi semakin banyak juga balasannya. Terimakasih sudah membantu 🙏🏽
https://bit.ly/38P1KV